GERBANG LOGIKA
GERBANG LOGIKAGerbang-gerbang logika merupakan dasar untuk merancang dan membangun rangkaian elektronika digital. Suatu gerbang logika mempunyai satu terminal keluaran dan satu atau lebih terminal masukan. Keluaran dan masukan gerbang logika ini dinyatakan dalam kondisi HIGH (1) atau LOW (0). Dalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V.
Gambar
3.1. Simbul gerbang AND,
OR, INVERTER,
NAND, dan NOR yang digunakan oleh American
National
Standard Institute (ANSI) dan Institute of Electrical and
Electronic
Engineers (IEEE) (a) lama dan (b) baru.
Dengan
menggunakan gerbang-gerbang
logika, kita dapat merancang suatu sistem digital yang akan mengevaluasi
level
masukan dan menghasilkan respon keluaran yang spesifik berdasar
rancangan
rangkaian logika. Gambar 3.1.a menunjukkan simbul lama dan gambar 3.1.b.
simbul
baru dari lima gerbang logika dasar AND,
OR, INVERTER, NAND, NOR yang digunakan oleh American
National
Standard Institute (ANSI) dan Institute of Electrical and Electronic
Engineers
(IEEE).
3.1. Gerbang
AND
3.1.1.
Analogi,
Simbol dan Tabel kebenaran AND
Gerbang AND
merupakan
suatu rangkaian logika yang mempunyai 2 atau lebih masukan, dengan
satu keluaran.
Seperti yang ditunjukkan
gambar 3.2.a. gerbang AND dengan
2 masukan dapat dianalogikan sebagai 2
saklar seri yang digunakan untuk menghidupkan
lampu. Lampu C akan
menyala bila saklar SA dan
saklar SB sama-sama ditutup (logika
1) dan lampu C akan padam jika
salah satu atau kedua saklar SA
dan saklar SB dibuka (logika 0).
Gambar 3.2. Analogi
dan simbol Gerbang AND
Oleh
karena itu keluaran gerbang AND dapat diekspresikan dengan aljabar
Boolean
sebagai berikut, C=A.B. dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel
3.1.
Adapun Gambar
3.2.b. mengambarkan simbul AND lama, yang
sampai saat ini masih sering dipakai dalam
rangkaian digital oleh American National Standard
Institute (ANSI) dan Institute
of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), serta simbul yang
digunakan oleh National Electrical Manufacturer’s
Association (NEMA).
Tabel
3.1 Tabel kebenaran Gerbang AND 2
masukan :
Masukan
|
Keluaran
|
|
A
|
B
|
CAND
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
3.1.1.
Diagram Waktu Hasil Respon
Keluaran Terhadap Masukan pada Gerbang AND
Berdasarkan tabel kebenaran
gerbang AND, hasil
respon keluaran terhadap masukan dapat dijelaskan pada contoh gambar
3.3.
sebagai berikut, pada saat
t0 – t1 nilai
masukkan A=0,
nilai masukkan B=0, hasil keluarannya X=0
t1 – t2 nilai
masukkan A=1,
nilai masukkan B=0, hasil keluarannya X=0
t2 – t3 nilai
masukkan A=1,
nilai masukkan B=1, hasil keluarannya X=1
t3 – t4 nilai
masukkan A=0,
nilai masukkan B=1, hasil keluarannya X=0
t4 – t5 nilai
masukkan A=0,
nilai masukkan B=0, hasil keluarannya X=0
t5 – t6 nilai
masukkan A=0,
nilai masukkan B=1, hasil keluarannya X=0
t6 – t7 nilai
masukkan A=1,
nilai masukkan B=1, hasil keluarannya X=1
Gambar 3.3.
Diagram waktu
hasil
respon keluaran terhadap masukan gerbang
AND
3.1.1.
Gerbang AND dari Rangkaian
RDL
Rangkaian
Logika Diode
Resistor yang dapat berfungsi
sebagai gerbang AND ditunjukkan pada gambar 3.4.
Gambar 3.4. Rangkaian
Logika
Diode Resistor berfungsi sebagai gerbang AND
Prinsip kerja rangkaian
logika diode resistor yang
berfungsi sebagai gerbang AND dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kondisi 1.
Pada saat switch A terhubung dengan
ground (logika 0) dan
Switch B terhubung dengan ground (logika
0) D1 dan D2 mendapat bias forward, arus
mengalir dari Vcc lewat RL D1 ke ground
dan VCC lewat RL D2 ke
ground, kondisi ini menghasilkan tegangan
yang terukur pada output (Voltmeter) yang terhubung paralel dengan D1
dan D2 = 0,7 Volt. (yang dinyatakan dengan logika
0).
Kondisi
2. Pada
saat switch
A terhubung dengan
ground (logika
0) dan Switch B
terhubung dengan Vcc (logika 1), D1 mendapat bias forward, dan D2
mendapat bias
revers, arus hanya mengalir dari VCC lewat
RL D1 ke ground, arus tidak dapat
mengalir lewat D2, kondisi ini menghasilkan tegangan yang terukur pada
output
(Voltmeter) yang terhubung paralel dengan D1 = 0,7 Volt. (yang
dinyatakan
dengan logika 0).
Kondisi 3.
Pada saat switch
A terhubung dengan
Vcc (logika 1) dan
Switch B terhubung dengan ground
(logika 0), D1 mendapat bias reverse, dan D2 mendapat bias forward, arus
hanya
mengalir dari VCC lewat RL D2 ke ground,
arus tidak dapat mengalir lewat D1,
kondisi ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output (Voltmeter)
yang terhubung
paralel dengan D2 = 0,7 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 0).
Kondisi
4. Pada saat switch
A terhubung dengan Vcc
(logika 1) dan Switch B terhubung
dengan Vcc (logika 1) D1 dan D2 mendapat bias reverse, arus
tidak dapat mengalir lewat D1 dan D2,
kondisi ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output (Voltmeter)
yang
terhubung paralel dengan D1 dan D2 sama
dengan tegangan sumber = 5 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 1). Masing-masing
kondisi kerja rangkaian logika diode
resistor yang
berfungsi sebagai gerbang AND apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel
3.2.
Tabel 3.2. Tabel
kebenaran
Rankaian RDL Gerbang AND 2 masukan :
3.1. Gerbang
OR
3.1.1.
Analogi,
Simbol dan Tabel kebenaran OR
Gerbang OR
merupakan
suatu rangkaian logika yang mempunyai 2 atau lebih masukan, dengan
satu keluaran.
Seperti yang ditunjukkan
gambar 3.5.a. gerbang OR dengan
2 masukan dapat dianalogikan sebagai 2
saklar paralel yang digunakan untuk
menghidupkan lampu. Lampu C
akan menyala
bila salah satu atau kedua saklar SA dan
saklar SB sama-sama ditutup (logika
1) dan lampu C akan padam hanya
jika kedua saklar SA
dan saklar SB dibuka (logika 0)
Oleh karena itu keluaran
gerbang OR dapat diexpresikan
dengan aljabar Boolean sebagai berikut, C=A+B
dan apabila ditabelkan diperoleh, seperti tabel 3.3.
Adapun Gambar
3.5.b. mengambarkan simbul OR
lama, yang sampai saat ini masih
sering dipakai dalam
rangkaian digital oleh American
National Standard Institute (ANSI) dan Institute of Electrical and
Electronic
Engineers (IEEE), serta simbul yang digunakan
oleh National Electrical Manufacturer’s Association (NEMA)
Gambar 3.5. Analogi
dan simbol Gerbang OR
Gambar 3.6. Diagram waktu
hasil
respon keluaran terhadap masukan gerbang
AND
3.1.1.
Gerbang OR dari Rangkaian
RDL
Rangkaian
Logika Diode
Resistor yang dapat berfungsi
sebagai gerbang OR ditunjukkan pada gambar 3.7.
Gambar 3.7.
Rangkaian
Logika Diode Resistor berfungsi sebagai gerbang OR
Prinsip kerja rangkaian
logika diode resistor yang
berfungsi sebagai gerbang OR dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kondisi 1. Pada
saat switch A terhubung
dengan ground (logika
0)
dan Switch B terhubung dengan ground (logika 0) D1 dan D2
mendapat bias reverse, sehingga arus tidak
mengalir pada RL, kondisi
ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output = 0 Volt. (yang
dinyatakan
dengan logika 0).
Kondisi 2.
Pada saat switch
A terhubung dengan
Vcc (logika 1) dan
Switch B terhubung dengan ground
(logika 0), D1 mendapat bias forward, dan D2 mendapat bias reverse, arus
mengalir dari VCC lewat D1 RL ke ground,
arus tidak dapat mengalir lewat
D2,
kondisi ini
menghasilkan tegangan
RL = Vcc- VD1
= 5
Volt -0,7 Volt = 4,3 Volt. (yang dinyatakan
dengan logika 1).
Kondisi 3. Pada saat
switch A terhubung
dengan ground (logika
0)
dan Switch B
terhubung dengan Vcc (logika 1), D1
mendapat bias reverse, dan D2 mendapat bias forward, arus mengalir dari
VCC
lewat D2 RL ke ground, arus
tidak dapat mengalir
lewat D1, kondisi
ini menghasilkan tegangan
RL = Vcc- VD2
=
5
Volt -0,7 Volt = 4,3 Volt. (yang dinyatakan
dengan logika 1).
Kondisi 4. Pada
saat switch A terhubung
dengan Vcc (logika
1)
dan Switch B terhubung dengan Vcc (logika 1) D1 dan D2 mendapat
bias
forward, arus mengalir lewat D1 RL dan
D2 RL, kondisi ini menghasilkan tegangan RL = Vcc- VD1,2
= 5
Volt -0,7 Volt = 4,3 Volt. (yang dinyatakan
dengan logika 1).
Masing-masing
kondisi kerja rangkaian logika
diode resistor yang berfungsi sebagai gerbang OR apabila ditabelkan
diperoleh
seperti tabel 3.4.
Tabel 3.4. Tabel
kebenaran
Rankaian RDL Gerbang OR 2 masukan :
3.1. Gerbang
NOT
3.1.1.
Analogi,
Simbol dan Tabel kebenaran NOT
Gerbang inverter (NOT)
merupakan suatu rangkaian logika
yang berfungsi sebagai "pembalik", jika masukan berlogika 1, maka
keluaran akan berlogika 0, demikian sebaliknya.
Seperti yang ditunjukkan
gambar 3.8.a. gerbang NOT dapat
dianalogikan sebagai sebuah saklar yang dihubungkan paralel dengan
lampu, lampu
akan menyala jika saklar SA
terbuka (logika 0), dan lampu akan padam
jika saklar SA dalam kondisi tertutup (logika 1).
Oleh karena itu keluaran
gerbang NOT dapat diexpresikan
dengan aljabar Boolean sebagai berikut,
C=
dan
apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.5.
Adapun Gambar
3.8.b.
mengambarkan simbul NOT lama, yang
sampai saat ini masih sering dipakai
dalam rangkaian digital oleh American
National Standard Institute
(ANSI) dan Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE),
serta
simbul yang digunakan oleh National
Electrical Manufacturer’s Association (NEMA).
Gambar 3.8. Analogi dan
simbol Gerbang NOT
Tabel 3.5. Tabel
kebenaran Gerbang NOT
Masukan
|
Keluaran
|
A
|
C=
|
0
|
1
|
1
|
0
|
3.1.1. Diagram Waktu Hasil Respon
Keluaran Terhadap
Masukan Gerbang NOT.
Gambar 3.9. Diagram waktu
hasil respon keluaran terhadap
masukan gerbang NOT
Berdasarkan tabel kebenaran
gerbang NOT hasil
respon keluaran X kebalikan dari masukkan A. Respon keluaran X terhadap
masukkan A dapat dijelaskan pada contoh gambar 3.9. sebagai berikut,
jika nilai
masukkan A=0 nilai respon keluaran X=1 demikian juga sebaliknya jika
nilai
masukkan A=1 nilai respon keluaran X=0
3.1.1.
Gerbang NOT dari rangkaian
CMOS
Rangkaian
CMOS yang dapat
berfungsi sebagai gerbang NOT
ditunjukkan pada gambar 3.10.
3.10. Rangkaian
CMOS berfungsi sebagai gerbang NOT
Prinsip
kerja rangkaian CMOS
yang berfungsi sebagai
gerbang NOT dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kondisi 1, jika input diberi
tegangan 0 V, akan membuat Q1 menuju off dan Q2
menghantar ini menjadikan
tegangan output = Vcc = 5 V (yang
dinyatakan dengan logika 1).
,
Kondisi
2, bila input diberi tegangan 5 V, akan membuat Q2 menuju off dan Q1 menghantar,
ini menyebabkan tegangan output
berubah menjadi rendah= tegangan
forward Q1= 0,7 V (yang dinyatakan dengan
logika 0). Masing-masing kondisi
kerja rangkaian logika CMOS yang
berfungsi sebagai gerbang NOT apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel
3.6.
Tabel
3.6 Tabel kebenaran rangkaian CMOS Gerbang
NOT
3.1. Gerbang
NAND
3.1.1.
Analogi,
Simbol dan Tabel kebenaran NAND
Gerbang NAND
merupakan
suatu rangkaian logika yang mempunyai 2 atau lebih masukan, dengan
satu keluaran. Gerbang NAND merupakan rangkaian logika kombinasi dari
gerbang
AND yang dikuti gerbang NOT.
Gerbang NAND
dapat dianalogikan sebagai 2 sebuah saklar seri yang dihubungkan paralel
dengan
lampu, sebagaimana Gambar 3.11.a., lampu akan menyala bila salah satu
atau
kedua saklar SA atau saklar SB dibuka
(logika 0), dan lampu akan padam hanya jika
kedua saklar SA dan
saklar SB ditutup (logika 1).
Oleh
karena itu keluaran gerbang NAND dapat
diekspresikan dengan aljabar Boolean sebagai berikut, C =
dan
apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.7.
Adapun Gambar
3.11.b. mengambarkan simbul NAND lama, yang
sampai saat ini masih sering dipakai
dalam rangkaian digital oleh American
National Standard Institute
(ANSI) dan Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE),
serta
simbul yang digunakan oleh National
Electrical Manufacturer’s Association (NEMA).
Tabel 3.7. Tabel
kebenaran Gerbang NAND 2 masukan :
Masukan
|
Keluaran
|
|
A
|
B
|
CNAND
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
3.1.1. Gerbang
NAND dari rangkaian TTL
Rangkaian transistor
transistor logik yang dapat berfungsi sebagai
gerbang
Nand ditunjukkan pada gambar 3.13.
Prinsip
kerja rangkaian TTL
yang berfungsi sebagai
gerbang NAND dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kondisi 1, jika semua input
dari T1 diberi tegangan 5 V
dalam waktu yang sama (yang dinyatakan dengan
logika 1), mengakibatkan junction
emitor-basis T1 memperoleh bias reverse
dan junction basis-kolektor T1 lewat R1 mendapat bias forward, sehingga
arus akan
mengalir lewat R1 dan basis, yang membuat
T2 pada kondisi saturasi sehingga tegangan output T2 mendekati 0 V
=
tegangan ground. (yang dinyatakan dengan
logika 0)
Kondisi 2, jika salah satu
input dari ketiga input diberi
tegangan 0 V (yang dinyatakan dengan
logika 1), akan membuat junction
emitor-basis T1 memperoleh bias forward,
yang menyebabkan arus mengalir dari Vcc lewat R1 masuk ke basis T1.
Perubahan arus yang mengalir lewat R1 menyebabkan
kenaikan tegangan jatuh pada R1 dan mengurangi tegangan basis pada T2 .
Perubahan tegangan basis pada T2 akan mengakibatkan bias junction
basis-kolektor menjadi reverse,sehingga T2 menuju off dan besarnya
tegangan
output T2 = Vcc = 5 V (yang dinyatakan dengan
logika 1). Kondisi ini berlaku
pada semua atau salah satu input jika diberi tegangan 0V (step 0-6)
3.1.
Gerbang NOR
3.1.1.
Analogi,
Simbol dan Tabel kebenaran NOR
Gerbang NOR
merupakan
suatu rangkaian logika yang mempunyai 2 atau lebih masukan, dengan
satu keluaran. Gerbang NOR merupakan rangkaian logika kombinasi dari
gerbang OR
yang dikuti gerbang NOT.
Gerbang NOR
dapat dianalogikan sebagai 2 sebuah saklar paralel yang dihubungkan
paralel
dengan lampu, sebagaimana Gambar 3.14.a, lampu akan menyala bila kedua
saklar SA
dan saklar SB dibuka (logika 0),
dan lampu akan padam jika salah
satu atau kedua saklar SA dan saklar SB
ditutup (logika 1).
Tabel
3.9. Tabel
kebenaran Gerbang NOR 2 masukan :
Masukan
|
Keluaran
|
|
A
|
B
|
CNOR
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
Prinsip kerja
rangkaian ECL
yang berfungsi sebagai
gerbang NOR dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kondisi 1 jika semua input
diberi tegangan 0V dalam
waktu yang sama (yang dinyatakan dengan
logika 1),akan meyebabkan T1, T2,
dan T3 cut off arus tidak dapat mengalir pada tahanan kolektor R1.
Tegangan
jatuh pada R1 mendekati tegangan Vcc, dan mengakibatkan T5 menghantar
dan arus
melewati R4 sehingga tegangan output mendekati tegangan Vcc = 5 V (yang
dinyatakan dengan logika 1).
Kondisi 2, jika salah satu
input dari ketiga input diberi
tegangan 5 V (yang dinyatakan dengan
logika 1), diatas tegangan VBB akan
membuat salah satu dari transistor
menghantar kondisi ini mengakibatkan tegangan kolektor (tegangan pada
R1)
menjadi turun dan menyebabkan T5 off, sehingga
tegangan
output mendekati tegangan ground = 0 V (yang
dinyatakan
dengan logika 0). Kondisi ini berlaku pada semua atau salah
satu
input jika diberi tegangan 5V (step 1-7)
3.1.
Gerbang EXOR
3.1.1.
Analogi,
Simbol dan Tabel kebenaran EXOR
Gerbang EXOR
merupakan
suatu rangkaian logika khusus hanya mempunyai 2 masukan, dengan satu
keluaran. Gerbang EXOR merupakan rangkaian logika kombinasi dari gerbang
NOT,
AND dan OR, seperti yang terlihat pada gambar 3.17a.
Tabel 3.11. Tabel
kebenaran Gerbang EXOR
Masukan
|
Keluaran
|
|
A
|
B
|
XEXOR
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
3.1.
Gerbang EXNOR
3.1.1.
Analogi,
Simbol dan Tabel kebenaran EXNOR
Gerbang EXNOR
merupakan
suatu rangkaian logika khusus hanya mempunyai 2 masukan, dengan satu
keluaran. Gerbang EXNOR merupakan rangkaian logika kombinasi dari
gerbang NOT, OR,
dan AND seperti yang terlihat pada gambar 3.19.a.
Tabel 3.12. Tabel
kebenaran Gerbang EXNOR
Masukan
|
Keluaran
|
|
A
|
B
|
XEXOR
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
Tabel 3.13. Ringkasan
gerbang logika dasar
Gerbang
Logika
|
Exspresi
Aritmatik
|
Simbol
|
Tabel
Kebenaran
|
|||||||||||||||
AND
|
X = A.B
|
|
||||||||||||||||
OR
|
X = A+B
|
|
||||||||||||||||
NOT
|
X =
|
|
||||||||||||||||
NAND
|
X =
|
|
||||||||||||||||
NOR
|
X =
|
|
Lanjutan Tabel 3.13.
Ringkasan gerbang logika dasar
EXOR
|
X =
|
|
||||||||||||||||
EXNOR
|
X =
|
|
0 komentar:
Post a Comment